TANDA-TANDA KIAMAT
Turunnya Isa al-Masih dan Dajjal
Assalamu'alaykum Wr. Wb.
Rasulullah Muhammad Saw al-Amin sang Paraclete
telah bersabda:
"Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga
matahari terbit dari arah barat. Maka apabila matahari sudah terbit dari arah
barat, lalu para manusiapun akan beriman seluruhnya. Tetapi kelakuan mereka yang
demikian pada waktu itu sudah tidak berguna lagi, keimanan seseorang yang belum
pernah beriman sebelum peristiwa tersebut atau memang belum pernah berbuat
kebaikan dengan keimanan yang sudah dimilikinya itu." (Diriwayatkan oleh
Bukhari, Muslim dan Abu Daud dari Abu Hurairah)
Hadist diatas, menceritakan salah satu
tanda-tanda dari sudah mendekatnya hari kiamah, hari dimana pengadilan Allah
akan segera berlaku bagi para makhluk-Nya. Hari dimana semua makhluk bernyawa
akan diminta pertanggungan jawab atas seluruh perbuatan yang pernah dilakukan
selama hidupnya.
Berkaitan erat dengan hadist diatas kita bisa
melihat dalam sabda Rasul dalam dua buah hadistnya yang lain :
"Tiada seorang Nabi-pun yang diutus Allah,
melainkan Nabi tersebut akan menakut-nakuti kepada umatnya perkara Dajjal.
Dajjal itu akan keluar kepada kamu semua, kemudian tidak samar-samar lagi bagimu
semua akan hal-ihwalnya dan tidak samar-samar untukmu semua, bahwa Tuhanmu itu
tidak bermata sebelah. Sesungguhnya Dajjal itu bermata sebelah yang tidak dapat
digunakan yang sebelah kanannya, seolah-olah matanya itu menonjol
kemuka."
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
"Demi dzat yang jiwaku berada dalam genggaman
kekuasaan-Nya, niscaya, sudah amat dekat sekali saat turunnya 'Isa putra Maryam
dikalangan kamu semua yang bertindak sebagai seorang hakim yang adil. Dia akan
memecahkan semua kayu salib dan membunuh babi."
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
"al-Mahdi akan muncul dari ummatku, Tuhan akan
menurunkan hujan untuk manusia, ummat akan merasa senang, ternak hidup (dengan
aman), dan bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya dan harta akan diberikan dengan
merata."
(Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dan al-Hakim dari Abu Sa'id r.a)
(Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dan al-Hakim dari Abu Sa'id r.a)
Hadist-hadist diatas menurut hemat penulis,
tidak bisa kita tafsirkan sambil lalu saja, disaat-saat seperti sekarang ini,
mungkin kita bisa sama-sama memberikan pemahaman dan makna yang baru terhadapnya
sesuai dengan situasi dan kondisi jaman yang berlaku.
Nabi Muhammad Saw menceritakan bahwa kiamat itu
sudah sangat dekat, dan beliau Saw juga telah memberikan beberapa nubuat
mengenai tanda-tanda semakin mendekatnya hari tersebut, dan dalam kesempatan
kali ini, kita akan membahas 4 diantaranya terlebih dahulu.
1. Terbitnya matahari dari arah barat
2. Keluarnya al-Masih Dajjal
3. Turunnya 'Isa al-Masih putera Maryam
4. Datangnya al-Mahdi
2. Keluarnya al-Masih Dajjal
3. Turunnya 'Isa al-Masih putera Maryam
4. Datangnya al-Mahdi
Bahwa dalam semua jaman yang telah berlalu kita
mengenal terbitnya matahari yang terlihat oleh manusia setiap paginya selalu
dari arah timur, matahari merupakan satu sumber energi yang bisa menerangi bumi
dari kegelapan, membangkitkan pertumbuhan makhluk-makhluk hidup baik itu
manusia, hewan hingga tumbuh-tumbuhan atau mungkin pula didalamnya termasuk
makhluk-makhluk halus sebangsa Jin.
Matahari dalam kaitan dengan Hadist diatas
memiliki kesamaan dengan ajaran agama yang membimbing manusia dari jalan
kesesatan, kegelapan pandangan maupun pemikiran kearah pencerahan, kearah
hidayah atau cahaya kebenaran.
Agama yang mampu membangkitkan pertumbuhan
makhluk hidup, membina mental dan spiritual agar dapat berperan aktif didalam
menjalankan roda kehidupan diatas dunia sebagai satu tugas yang diembankan oleh
sang Pencipta, menjadi Khalifah dibumi.
Matahari yang selama ini terbit dari arah Timur
bisa kita tafsirkan sebagai munculnya ajaran-ajaran Allah yang mempengaruhi umat
manusia dari sebagian besar bagian timur dunia seperti tanah Yerusalem,
Palestina hingga semenanjung Arabia.
Cahaya Allah sebagaimana yang pernah disinggung
oleh Nabi Musa dalam kitab Ulangan 33:2, telah pernah terbit dari pegunungan
Sinai, Seir dan pegunungan Paran didalam kawasan Timur Tengah.
Ajaran yang berisikan petunjuk, pembimbing
serta pencerahan kepada manusia untuk menjadi pedoman hidupnya bergerak dan
berputar, muncul tenggelam sebagaimana cahaya matahari yang terkadang tampak
maupun terhalang.
Ajaran para Nabi yang telah begitu banyak pudar
karena nafsu keserakahan manusia terhadap dunia dan emosi yang mendorong rasa
fanatisme berlebihan terkadang lebih banyak membuat ajaran-ajaran kebenaran itu
terpuruk, terpecah dan berkesan membingungkan.
Arah perpindahan terbitnya matahari dari timur
kebarat didalam sabda Nabi Muhammad Saw diatas bisa juga kita berikan penafsiran
bahwa cahaya kemenangan Islam, kebangkitan Islam akan muncul dari negeri-negeri
Barat.
Negeri-negeri yang kita kenal memiliki pengikut
mayoritas penyembah berhala dan pendewaan terhadap manusia yang didalam kacamata
orang-orang terdahulu adalah sangat mustahil bisa terjadi justru akan menjadi
cikal-bakal bersinarnya kembali Islam keseantero dunia.
Sebagaimana yang kita ketahui, merupakan satu
kenyataan yang tidak terbantahkan bahwa jumlah pengunjung gereja diberbagai
negeri-negeri dibarat semakin menunjukkan prosentasi yang menurun, padahal
dinegeri-negeri tersebut berbagai sarana telah melimpah-limpah untuk menjadi
seorang Nasrani sejati.
Orang-orang Eropa dan Barat sudak tidak dapat
diharap lagi untuk menjadi bumi yang subur bagi perkembangan ajaran Nasrani,
yang dewasa inipun telah menjadi hanya seperti adat, bukan sebagai suatu ajaran
agama yang harus dimengerti dan disadari secara jelas. Begitulah tampaknya
ajaran Nasrani telah dan akan kehilangan tempat berpijak serta basis yang amat
kuat dan kaya raya karena umumnya orang-orang disana telah mampu bersikap kritis
dan mau terbuka terhadap akal pikirannya mengenai kebenaran yang ditunjang oleh
penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern.
Negeri-negeri yang dahulunya merupakan ajang
kebiadaban dunia, penuh sentimen ras, pendeskreditan wanita dan lokalisasi
kemaksiatan lainnya kini telah berubah menjadi satu negeri yang memiliki tim
ahli, memiliki orang-orang pandai, peneliti dan segudang ilmuwan yang kelak akan
menghantarkan mereka dan umat Islam lainnya kepada kebenaran ajaran yang dibawa
oleh Rasulullah Muhammad Saw hampir 15 abad yang silam.
Dari sejarah kita ketahui bahwa sekian banyak
para ahli dari bidang Astronomi, Geologi, Kedokteran, Biologi dan seterusnya
yang berasal dari negeri barat menemukan fakta-fakta kevalidan al-Qur'an yang
tidak mungkin bisa ditulis dan dikarang oleh seorang anak manusia ditengah gurun
pasir yang hampa ilmu pengetahuan terhadap tantangan dunia ilmiah abad 20-an.
Pencerahan yang diberikan Allah terhadap para
penduduk dinegeri barat ditamsilkan oleh Nabi Muhammad Saw sebagai munculnya
matahari dari arah barat yang akan menyinari bumi kepada keterangan, kepada
cahaya kebenaran yang berlandaskan wahyu dan ilmu pengetahuan.
Saat itulah orang-orang akan menyadari bahwa
betapa mereka selama ini sebenarnya sudah terlalu jauh mengadakan
penyimpangan-penyimpangan dari ajaran para Nabi dan mereka bermaksud untuk
kembali kepada ajaran Islam yang hakiki, Islam yang dianut oleh Nabi Ibrahim,
Nabi Ismail, Nabi Ishaq, Nabi Musa, Nabi 'Isa dan Nabi Muhammad Saw.
Namun Rasul menggambarkan bahwa saat itu sudah
akan sangat terlambat bagi mereka untuk menyadari kebenaran itu, kebiasaan yang
sudah mengurat akar didalam hati dan keyakinan mereka selama ini telah membuat
kebanyakan dari mereka bingung dan memakan buah simalakama. Tidak mudah untuk
membunuh pemahaman dan doktrin-doktrin yang melekat didalam diri mereka sejak
dari anak-anak.
Hal ini telah difirmankan oleh Allah didalam
al-Qur'an :
"Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan isi Neraka itu beberapa banyak dari Jin dan Manusia, yang mempunyai hati tetapi tidak untuk mengerti dengannya, mempunyai mata tidak untuk melihat dengannya dan mempunyai telinga tidak dipergunakan untuk mendengarkan; mereka itu seperti binatang, malah mereka lebih sesat." (Qs. 7:179)
"Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan isi Neraka itu beberapa banyak dari Jin dan Manusia, yang mempunyai hati tetapi tidak untuk mengerti dengannya, mempunyai mata tidak untuk melihat dengannya dan mempunyai telinga tidak dipergunakan untuk mendengarkan; mereka itu seperti binatang, malah mereka lebih sesat." (Qs. 7:179)
Bahkan didalam kitab Bible sendiri kita dapati
pernyataan 'Isa al-Masih :
"Sekalipun melihat, mereka tidak melihat. Sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti." (Matius 13:13)
"Sekalipun melihat, mereka tidak melihat. Sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti." (Matius 13:13)
Hal ikhwal Hadist Nabi mengenai perpindahan
arah sang matahari dari arah terbitnya yang di Timur menjadi ke wilayah Barat
disambung dengan kemunculan raja angkara murka yang disebut Dajjal yang akan
menimbulkan huru-hara diatas dunia.
Rasanya tidak mungkin bila kita bayankan sosok
Dajjal seperti monster dalam film-film Power Rangers dan Ultraman.
Dajjal pasti merupakan satu lambang kejahatan
yang akan melanda setiap jamannya sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw bahwa
semua Nabi terdahulu-pun telah mengingatkan umatnya akan keberadaan dan ulah
Dajjal-dajjal yang merusak.
Dajjal digambarkan oleh Rasulullah Muhammad Saw
sebagai satu perwujudan yang hanya bisa memandang dengan sebelah mata adalah
sebuah bentuk dari kezoliman, ke-egoisan, keculasan serta kepicikan yang akan
melanda umat manusia.
Dalam satu Hadistnya, Rasul menjelaskan perihal
Dajjal ini secara lebih luas :
"Sesungguhnya Dajjal itu keluar dan bersamanya adalah air dan api; maka apa-apa yang dilihat oleh orang banyak sebagai air, sebenarnya adalah api yang membakar, sedangkan apa yang dilihat oleh orang banyak sebagai api, maka sebenarnya itu adalah air yang dingin dan tawar. Maka barangsiapa yang bertemu dengannya, hendaklah menjatuhkan dirinya kedalam apa yang dilihatnya sebagai api itu, sebab sesungguhnya yang ini adalah air yang tawar dan nyaman."
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
"Sesungguhnya Dajjal itu keluar dan bersamanya adalah air dan api; maka apa-apa yang dilihat oleh orang banyak sebagai air, sebenarnya adalah api yang membakar, sedangkan apa yang dilihat oleh orang banyak sebagai api, maka sebenarnya itu adalah air yang dingin dan tawar. Maka barangsiapa yang bertemu dengannya, hendaklah menjatuhkan dirinya kedalam apa yang dilihatnya sebagai api itu, sebab sesungguhnya yang ini adalah air yang tawar dan nyaman."
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Hadist diatas memberikan refleksi kepada kita,
betapa akan datang suatu masa dimana orang yang berpegang pada kebenaran akan
dianggap telah berhadapan dengan sesuatu yang menggerahkan, sesuatu yang
membakar dan dapat menghanguskan.
Suatu jaman dimana fitnah merajalela, kebenaran
bisa dibeli, hal yang putih bisa dibalikkan menjadi hitam dan begitupun
sebaliknya, abad dimana perzinahan telah dianggap biasa, wanita telah memakai
pakaian namun tidak ubahnya seperti telanjang, perampokan, pembunuhan serta
makar dianggap sesuatu yang biasa, sebaliknya mereka yang giat menekuni
ilmu-ilmu agama, mereka yang sholat dan mengadakan pengajian maupun tablig
keagamaan malah dianggap sesuatu yang lucu dan kekanak-kanakan malah tidak
jarang dicap sebagai orang-orang fundamentalis dalam konotasi negatif.
Pada saat itu Nabi menyarankan agar orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, tetap beristiqomah, memiliki pendirian
yang mantap dan tegas didalam berakidah, beramaliah serta beragama sebab hal itu
akan menghantarkan mereka kepada jalan Allah yang lurus, menjadi hamba-hamba
Allah yang bertaqwa yang syurga dan kenikmatan Allah telah menantikannya.
Berpindahnya kebesaran Islam dari Timur ke
Barat yang dilambangkan oleh Rasul sebagai perpindahan arah terbit matahari akan
disusul dengan kemunculan orang-orang yang berlaku sombong, picik dan culas yang
disymbolkan sebagai Dajjal yang berusaha menjatuhkan ajaran Allah yang haq akan
diikuti dengan munculnya kembali sosok 'Isa al-Masih dan al-Mahdi yang bahu
membahu didalam menumpas kebatilan dan keberadaan Dajjal.
Kehadiran 'Isa al-Masih pada periode akhir
jaman bisa merupakan satu makna figuratif atau kiasan dari pemahaman dan
kesadaran manusia terhadap ajaran 'Isa al-Masih yang hakiki, pengajaran yang
tidak pernah menyimpang dari hukum Nabi-nabi sebelumnya dan mempunyai satu
relevansi yang erat sekali terhadap pengajaran Nabi Muhammad Saw yang datang
setelah berakhirnya masa kenabian 'Isa al-Masih kepada Bani Israil sekitar 600
tahun sebelum diutusnya sang Paraclete agung itu.
Kita lihat dari kacamata sejarah, betapa
banyaknya Ahli Kitab yang mulai merenungi ajaran agamanya dengan membuka pintu
objektivitas dan keterbukaan atas doktrin-doktrin yang ada didalam kitab
sucinya.
Berapa banyak para pemikir dan cendikiawan
Nasrani mulai tidak bisa menerima perbedaan pemahaman antara pengajaran 'Isa
yang sejati dengan yang mereka hadapi didalam dakwahan gereja yang bersumberkan
kepada Paulus, inilah salah satu bentuk penafsiran bahwa kehadiran 'Isa al-Masih
tersebut akan mematahkan kepercayaan akan penyaliban dan kematiannya serta
menghilangkan kebiasaan memakan babi.
Beragam studi dan perbandingan telah dilakukan
dalam kalangan Yahudi dan Nasrani untuk mendapatkan nilai kebenaran yang
sesungguhnya, dan kebanyakan dari mereka akhirnya beralih untuk mengedepankan
kelimuwanan dan kecendikiawanan masing-masing didalam menelaah dan mengkaji
hingga rata-rata dari mereka akan sampai pada satu titik pemberhentian kepada
ajaran yang dibawa oleh Muhammad Saw.
Munculnya pemahaman Saksi Yehovah, Kaum Essenes
serta ditemukannya gulungan laut mati yang lebih dikenal dengan sebutan Dead Sea
Scroll didalam gua Qumran adalah salah satu contoh kecil dari kembalinya ajaran
Nabi 'Isa al-Masih putera Maryam.
Kita lihat dalam hal ini Rasulullah Saw
bersabda :
"Segolongan ummatku akan selalu berperang
membela kebenaran, sehingga turunlah 'Isa ibn Maryam pada saat fajar terbit di
Baitul-Maqdis (Palestina). Ia turun pada al-Mahdi, maka dikatakan: "Majulah hai
Nabi Allah! dan salatlah bersama kami." Maka ia berkata: "Ummat ini menjadi
pemimpin (amir) sebagian yang satu pada sebagian yang lain."
(Diriwayatkan oleh Ibn Amr ad-Dani dari Jabir ibn 'Abdillah)
(Diriwayatkan oleh Ibn Amr ad-Dani dari Jabir ibn 'Abdillah)
Umat Muhammad Saw senantiasa berhadapan dengan
orang-orang yang ingin melepaskan mereka dari keyakinan dan keteguhan akidahnya
yang umumnya disebabkan oleh mereka-mereka yang menganut ajaran Nasrani (baca:
Kristenisasi), sebagai suatu pertolongan dari Allah terhadap orang-orang yang
beriman ini yaitu dengan dikembalikannya kebenaran yang pernah disampaikan oleh
'isa al-Masih yang merupakan dasar dan tokoh utama yang menjadi panutan kaum
Masehi.
Kehadiran risalah 'Isa yang sejati ini
bertepatan disaat terbit fajar dari Baitul Maqdis, yaitu mulai tercerahkannya
orang-orang cendikiawan dan ahli kitab akan kesalahan keyakinan yang telah
mereka anut selama ini.
Waktu terbit fajar adalah saat dimana matahari
mulai muncul menyinari bumi, yaitu dikala kesadaran mulai menyelimuti para
penganut kitab Bible terhadap kandungan-kandungan yang ada didalamnya dan
berganti dengan memahami kandungan ajaran Muhammad Saw.
Tampilnya keberadaan 'Isa al-Masih ini menurut
Hadist Nabi diatas akan turun kepada al-Mahdi, sebelum kita berbicara mengenai
hal ini, mari terlebih dahulu kita mengerti apa yang dimaksud dengan al-Mahdi
itu sendiri.
Kata al-Mahdi sering dipasangkan oleh orang
dengan perkataan Imam yang berarti Pemimpin, jadi bila disebut sebagai Imam
al-Mahdi (baca: Imam Mahdi) maka berarti orang atau pemimpin yang telah mendapat
hidayah atau petunjuk dari Allah.
Dengan demikian bisalah kita tarik garis lurus
pengertian ini dengan kriteria apa yang disebut al-Qur'an terhadap orang yang
telah mendapatkan petunjuk Allah ini :
"Itulah petunjuk Allah yang dengannya Dia
memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya.
Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan
yang telah mereka kerjakan."
(Qs. Al-An'am 6:88)
(Qs. Al-An'am 6:88)
Berdasarkan ayat diatas terdapatlah kesimpulan,
bahwa siapapun bisa menjadi al-Mahdi. Karena petunjuk dan bimbingan dari Allah
itu bisa ada pada manusia manapun diantara hamba-hambaNya yang dikehendaki oleh
Allah sendiri tanpa mesti terikat dengan satu individu tertentu.
Ayat diatas tidak menunjukkan pengecualian
petunjuk dan bimbingan Allah itu hanya ditujukan kepada orang-orang yang beriman
saja, sebab keadilan Allah itu tidak terbataskan dan sangat susah untuk bisa
kita tebak.
Dalam bukunya yang berjudul Islam Aktual,
Jalaludin Rakhmat meriwayatkan bahwa Imam Ali bin Abu Thalib ra pernah berkata :
"Hikmah itu barang berharga yang hilang dari seorang Mukmin, karena itu,
dimanapun orang Mukmin menemukan hikmah, maka harus memungutnya. Ambillah hikmah
itu walaupun dari orang munafik!"
Begitupun Nabi Muhammad Saw sendiri pernah
bersabda :
"Ambillah hikmah dan jangan merisaukan kamu
darimaka hikmah itu keluar."
Jadi bisa saja seorang yang kafir mendapatkan
bimbingan oleh Allah dalam hal ilmu duniawi, akan tetapi dia hampa dari
bimbingan Allah untuk ilmu akhirat. Sebaliknya melalui tangan-tangan orang-orang
kafir inilah Allah membuktikan kebesaran-Nya sekaligus mengajarkan kepada kaum
Muslimin atas kebenaran risalah Rasul-Nya.
Sebagaimana bunyi dari bagian terakhir ayat
tersebut : "Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari
mereka amalan yang telah mereka kerjakan."
Ini merupakan penerangan kepada kita, bahwa
cendikiawan manapun itu dan berasal dari agama apapun dia tidak menutup
kemungkinan bagi Allah untuk membagikan ilmu dunia-Nya kepada mereka, untuk
berlaku sebagai al-Mahdi, sebagai orang yang dibimbing Allah.
Akan tetapi jika dalam urusan ke-Tuhanan
al-Mahdi ini berlaku ingkar, berlaku menyekutukan Allah terhadap yang lain maka
seluruh ilmu dan bimbingan yang diberikan oleh Allah untuknya tidak akan
memberikan pengaruh apa-apa bagi kehidupan akhiratnya kelak.
Dan berdasarkan Hadist yang diriwayatkan oleh
Ibn Amr ad-Dani dari Jabir ibn 'Abdillah yang telah kita kutip diatas, bahwa
'Isa al-Masih akan turun kepada al-Mahdi adalah satu perwujudan dari kembalinya
ajaran 'Isa yang sejati kepada orang-orang yang telah dibimbing oleh Allah dalam
urusan agama yang tidak akan menyalahi satu titikpun terhadap apa-apa yang sudah
diajarkan oleh Muhammad Saw.
Kita lihat kembali satu Hadist dibawah ini :
"Manusia akan keluar dari arah timur
menyerahkan kekuasaan kepada al-Mahdi."
(Diriwayatkan oleh Ibn Majah dan Tabrani dari 'Abdullah ibn Sa'id az-Zubaidi)
(Diriwayatkan oleh Ibn Majah dan Tabrani dari 'Abdullah ibn Sa'id az-Zubaidi)
Ini juga menjadi satu tambahan nubuat yang
jelas, bahwa cahaya kebesaran Islam akan beralih kepada kaum cendikiawan dari
negeri barat yang telah mendapatkan hidayah Allah untuk berakidahkan Islam.
Nabi Muhammad Saw memberikan tamsilan bahwa
pada masa itu manusia akan keluar dari arah timur, yaitu dari arah umumnya
matahari terbit setiap harinya kemudian menyerahkan kekuasaan kepada al-Mahdi
yang memiliki pengertian tenggelamnya cendikiawan-cendikiawan Muslim dari asal
kelahiran Islam kedalam perpecahan dan kebodohannya telah menghantarkan
kemegahan dan kebenaran risalah Allah kepada orang-orang Barat.
Kita kenal orang-orang semacam Maurice
Bucaille, Napoleon Bonaparte, Will Durant, Ahmad Deedat, Prof. Dr. Joe Leigh
Simpson, Proffesor Moore, Thomas Muhammad Clayton, Thomas Irving, Dr. Umar Rolf
Baron Ehrenfels, Sir Jalaludin Louder Brunton adalah sederetan kecil dari daftar
nama-nama orang yang telah membuktikan kebenaran agama Allah yang berasal dari
negeri Barat.
Dan kaum muslimin bersama 'Isa al-Masih akan
bahu membahu bersama al-Mahdi didalam menumpas Dajjal, bahwa para pakar ilmu
pengetahuan bersama-sama dengan Ahli Kitab yang tercerahkan dan segenap kaum
Muslimin akan mengadakan perlawanan terhadap para pembangkang agama, para
pimpinan dan masyarakat dinegara zionis yang menawarkan racun dalam bentuk madu
kepada masyarakat Islam, menjual neraka dengan nama syurga kepada orang-orang
yang beriman.
Semoga kita semua dapat terhindar dari
Dajjal-dajjal ini dan bersama mencerahkan kembali bumi Timur dengan ajaran Islam
yang sejati, mengembalikan kebenaran dari ajaran 'Isa al-Masih yang telah
diselewengkan, menjadi Mahdi-mahdi yang siap bertempur dijalan Allah dengan
segenap jiwa, raga dan harta.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah
orang-orang yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak
ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah,
mereka itulah orang-orang yang benar."
(Qs. 49:15)
(Qs. 49:15)
Wassalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar